Interaksi Sosial

Bookmark and Share



Manusia punya naluri gregariousness, yaitu naluri untuk selalu hidup berkelompok atau bersama dengan orang lain.

Sebagai makhluk sosial, manusia punya kecenderungan untuk bekerja sama dengan orang lain.


Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bersama dengan orang lain yaitu untuk :
a. memenuhi kebutuhan hidupnya
b. mempertahankan diri
c. meneruskan generasi atau keturunan
d. hidup bersama

Pengertian interaksi sosial :
hubungan timbal balik antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya.

Terjadinya interaksi karena ada proses aksi dan reaksi.

Pola interaksi sosial:
a. antarindividu
contoh : Yusuf dan Ahmad sedang berdiskusi.
b. antara individu dan kelompok
contoh : Pak Firman sedang menjelaskan materi pelajaran kepada siswa kelas X
c. antarkelompok
contoh : Siswa kelas X dan kelas XI sedang merencanakan kegiatan pada saat liburan.

Ciri-ciri interaksi sosial :
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2. Ada tujuan yang ingin dicapai.
3. Ada dimensi waktu.
4. Ada komunikasi yang terjadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a. imitasi : sikap meniru perilaku orang lain.
Contoh: anak meniru artis menyanyi
- remaja mengikuti gaya berpakaian artis
b. sugesti : pendapat seseorang yang diterima tanpa kritik.
- Biasanya pendapat tersebut diberikan oleh :
* Tokoh politik : Bung Karno
* Artis : Deddy Mizwar
c. identifikasi : keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain, biasanya orang yang diidolakan.
Contoh tokoh teladan : Umar bin Khattab
d. simpati : perasaan tertarik pada orang lain.
e. empati : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan berbuat untuk melakukan sesuatu untuk orang tersebut.
Contoh:
- Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih payahnyanya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban HIV.

Syarat terjadinya interaksi sosial :
a. kontak: berhubungan dengan orang lain
b. komunikasi : pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami

Sifat kontak/komunikasi :
a. Primer (tatap muka/langsung) :
Contoh :
- Guru sedang mengajar sosiologi di kelas.
- Ibu membujuk adik yang menangis karena jatuh.
b. Sekunder (tidak tatap muka)
Contoh : Anita menerima kiriman surat dari seseorang di luar negeri.

Tahap-tahap keteraturan sosial :
1. Tertib sosial
Individu-individu dalam masyarakat bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya, sesuai status dan perannya.
Warga masyarakat menyesuaikan tindakan dengan norma yang berlaku.
2. Order (ketertiban)
Warga masyarakat mengakui dan mematuhi norma yang berlaku.
3. Keajegan
Kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah, berlangsung terus-menerus.
Warga masyarakat melaksanakan norma secara terus-menerus.
Contoh :
Setiap bulan konsumen/pelanggan PLN harus membayar rekening listrik. Ketentuan tersebut dilaksanakan dengan tegas sehingga tercipta keteraturan sosial.
4. Pola
Corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
Tindakan warga masyarakat melaksanakan norma secara terus-menerus dijadikan model bagi semua warga masyarakat.
Contoh :
Musyawarah dijadikan pola untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat karena sudah teruji dalam berbagai kejadian.

Bentuk-bentuk/jenis-jenis interaksi sosial :

a. Proses asosiatif : interaksi yang mempererat hubungan

1) kerja sama :
- kerukunan
- bargaining : tukar-menukar barang dan jasa
- kooptasi : penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan
- koalisi : kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
- joint venture : kerja sama perusahaan dalam proyek tertentu

2) akomodasi : usaha untuk meredakan pertentangan
*koersi : dengan paksaan
*kompromi : mengurangi tuntutan
*arbitrasi : mengundang pihak ketiga untuk memutuskan perkara
*mediasi : mengundang pihak ketiga sebagai penasihat
*konsiliasi : mempertemukan pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan
*toleransi : menghargai pendirian orang lain
*ajudikasi : dibawa ke pengadilan
*stalemate (kebuntuan) adalah kondisi dimana pihak yang bertikai menghentikan konflik karena kekuatan seimbang.
Contoh : Konflik antarfaksi mujahidin di Afghanistan. Mereka bertempur, namun akhirnya berhenti karena merasa tidak dapat mengalahkan lawan, sama kuat.

3) akulturasi : masuknya budaya asing tanpa menghilangkan budaya asli.

4) asimilasi :
- pembauran dua budaya yang menghasilkan budaya baru, atau
- usaha-usaha untuk menghilangkan perbedaan
Contoh : pergaulan antara orang-orang yang berbeda latar belakang budaya, mereka saling mencari persamaan atau saling menyesuaikan perilaku di antara mereka, sehingga muncul budaya bersama.

b. Proses disosiatif : interaksi yang memperenggang hubungan.

1) persaingan/kompetisi
Contoh:
- pelajar lulusan SMA mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi
- kakak beradik mengikuti perlombaan lari cepat

2) kontravensi : proses interaksi yang berada di antara persaingan dan konflik
Contoh : perasaan tidak suka terhadap seseorang

3) konflik

_________

Referensi
Kun Maryati. Sosiologi, Jilid 1.
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta : Ganeca Exact.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Soal UN Sosiologi SMA 2008, 2009, 2010, 2011

Penyelesaian Konflik (Akomodasi)

Sumber gambar :
http://iwandahnial.wordpress.com/2009/06/22/gotong-royong/

Lihat juga:
Perilaku Menyimpang

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar