TIPE LEMBAGA SOSIAL

Bookmark and Share


Versi materi oleh Bondet Wrahatnala


Lembaga sosial mencakup cara-cara pemenuhan kebutuhan manusia dalam masyarakat yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan orientasi nilai budaya, sehingga berlangsung secara tertib dan teratur. Mengingat begitu kompleksnya kebutuhan manusia, maka diciptakan berbagai lembaga sosial yang dapat diklasifikasikan sebagaimana pendapat Gillin dan Gillin yang dikutip oleh Soerjono Soekanto berikut ini.



1. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat

Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat, kita mengenal adanya basic institutions dan subsidiary institutions.

a. Basic institutions
adalah lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib masyarakat. Maksudnya lembaga ini keberadaannya sangat mendasar dan dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa lembaga yang tergolong dalam tipe ini antara lain keluarga, sekolah, dan negara.
b. Subsidiary institutions
adalah lembaga sosial yang keberadaannya oleh masyarakat dianggap kurang penting atau hanya sebagai pendukung dari lembaga sosial yang sifatnya lebih mendasar. Contohnya adalah kegiatan rekreasi.



2. Berdasarkan Perkembangannya

Kita mengenal dua tipe lembaga sosial dilihat dari perkembangannya, yaitu crescive institutions dan enacted intitutions.

a. Crescive institutions
adalah lembaga sosial yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, sehingga disebut juga dengan lembaga yang paling primer. Misalnya lembaga perkawinan, agama, dan lain-lain.
b. Enacted institutions
adalah lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa lembaga yang termasuk dalam kategori ini antara lain pendidikan, ekonomi, keuangan, dan lain-lain. Meskipun lembaga ini dibentuk secara sengaja, namun tetap berakar pada kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya lembaga keuangan seperti bank yang sengaja dibentuk untuk mengatur peredaran uang di masyarakat, serta membantu dan memberikan kemudahan-kemudahan kepada anggota masyarakat dalam hal keuangan.



3. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat

Tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan atas approved institutions atau social sanctioned institutions dan unsanctioned institutions.

a. Approved institutions atau social sanctioned institutions
adalah lembaga sosial yang keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat karena dirasa memiliki kemampuan untuk memfasilitasi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Lembaga ini memiliki sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan dalam lembaga tersebut. Beberapa lembaga yang dapat digolongkan ke dalam tipe ini adalah sekolah, agama, dan perdagangan.
b. Unsanctioned institutions
adalah lembaga sosial yang keberadaannya dihindari, bahkan ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat sendiri sebenarnya tidak mampu untuk memberantasnya. Misalnya kelompok perampok, penjudi, pemeras, dan lain-lain.



4. Berdasarkan Penyebarannya

Berdasarkan penyebarannya, kita bisa mengetahui tipe lembaga sosial terdiri atas general institutions dan restricted institutions.

a. General institutions
 adalah lembaga sosial yang keberadaannya dikenal oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Misalnya agama dan hak-hak asasi manusia (HAM).
b. Restricted institutions
adalah lembaga sosial yang keberadaannya hanya dikenal oleh sebagian masyarakat tertentu dan tentu saja yang berkepentingan, berkaitan dengan kebutuhannya. Misalnya agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.



5. Berdasarkan Fungsinya

Dilihat dari fungsinya, tipe lembaga sosial dibedakan atas operative institutions dan regulative institutions.

a. Operative institutions
adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dari lembaga yang bersangkutan. Contohnya lembaga pertanian, lembaga perdagangan, lembaga perikanan, dan lain-lain.
b. Regulative institutions
adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat. Misalnya kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.

Lebih lanjut Koentjaraningrat membedakan tipe lembaga sosial berdasarkan deskripsi tujuh cultural universals dari C. Kluckhohn, yaitu sebagai berikut.

1. Kinship atau Domestic Institutions
Tipe lembaga sosial ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hubungan kekerabatan. Misalnya lembaga perkawinan.
2. Economic Institutions
Lembaga sosial ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan mata pencaharian hidup. Misalnya industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan lain-lain.
3. Educational Institutions
Educational institutions adalah lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan penerangan atau pendidikan. Misalnya sekolah, universitas, lembaga pendidikan dan keterampilan, serta berbagai lembaga penyuluhan, seperti pertanian.
4. Esthetic and Recreational Institutions
Lembaga sosial tipe ini pada dasarnya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan. Misalnya seni tari, seni lukis, seni pahat, dan seni vokal.
5. Scientific Institutions
Scientific institutions merupakan lembaga sosial yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia dalam menyelami alam semesta. Misalnya lembaga penelitian.
6. Religious Institutions
Lembaga sosial tipe ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan hubungan dengan Tuhan. Misalnya berbagai tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, wihara, dan klenteng.
7. Political Institutions
Lembaga sosial ini dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara. Misalnya partai politik.
8. Somatic Institutions
Somatic institutions adalah lembaga sosial yang dibentuk untuk tujuan pemenuhan kebutuhan jasmaniah manusia. Sebagai contoh adalah dibentuknya berbagai klub olahraga, seperti senam, bulutangkis, tenis, dan lain-lain.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar