Musikalisasi Puisi Bagi Seorang Difabel

Bookmark and Share

PENGERTIAN KONSEP

            Sebelum kita membahas apa yang dimaksud dengan musikalisasi puisi, kita harus tau apa yang dimaksud dengan puisi, musik, dan musikalisisi. Puisi adalah sebuah karya sastra singkat yang digunakan untuk meluahkan rasa, menyampaikan aspirasi yang ada di dalam hati dan jiwa kita terhadap sesuatu yang diwujudkan dengan bahasa dan kata yang indah ataupun kiasan, dikatakan singkat karena karya sastra puisi jauh lebih singkat dan pendek dari pada cerpen dan novel.dewasa ini penulis puisi disebut juga penyair, namun pada hakikatnya puisi dapat dibuat oleh siapapun, anak kecil, remaja, orang dewasa, atau bahkan lansia.

         Sedangkan musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik bermacam-macam, boleh jadi musik adalah bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya(wikipedia). Aristoteles menyebutkan bahwa musik adalah sebuah sistem bunyi yang mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. tapi menurut kami, kurang lebih music adalah Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan dalam bentuk alunan suara dan diekspresikandiwujudkan melalui lantunan melodi, suara, instrumen, atau alat-alat yang bisa menghasilkan bunyi untuk menyampaikan suatu gagasan. Musik dapat dilakukan orang dengan memanfaatkan olah vokal, permainan alat musik yang telah banyak dikenal seperti gitar, piano, harmonica dan lain sebagainya. Bagi pecinta musik, kadangkala memainkan suatu alat yang dapat memunculkan suara unik yang akan memberikan warna pada musik mereka seperti pada alat musik tradisional.

          Musikalisasi puisi merupakan suatu kegiatan penyampaian puisi melalui permainan musik sehingga menciptakan warna tersendiri baik itu pada puisinya maupun musiknya. Perpaduan dua aliran seni tersebut dapat memunculkan suatu pemaknaan yang mendalam. Musikalisasi puisi dapat dilakukan tidak hanya satu orang dengan satu alat musik tetapi juga dalam bentuk kelompok musik atau band. ada banyak band dan musisi indonesia yang mengaransmen sebuah lagu dan menjadikan puisi-puisi indah sebagai lirik.

            Dalam kegiatan musikalisasi puisi, seseorang harus terlebih dahulu memahami dan dapat bermain musik secara benar. Jika dalam puisi menceritakan tentang balada cinta tidak mungkin menggabungkannya dengan musik beraliran underground atau metal, jadi musik yang akan dipadukan dengan puisi haruslah sesuai tema/alirannya dengan puisi yang disampaikan.

            karin barber, dalam bukunya yang berjudul the "Anthropology of Texts, Persons and Publics"  bab 4 yang bertema “text and personhood” mengatakan bahwa “Texts are central to understanding what it is to be a person” artinya, kata-kata merupakan jendela dan gerbang untuk mengetahua apa yang di inginkan si penutur, dalam hal ini, puisi memuliki peran sebagai bentuk media yang dijadikan jembatan untuk menyampaikan, menyanggah dan mengeritik sesuatu.

SEJARAH MUSIKALISASI PUISI DI INDONESIA

               Di Indonesia, musikalisasi puisi pertama kali dikenalkan pada tahun 1970-an oleh Saini KM, ia pertama kali mempublikasikannya melaui media radio . sosok yang dilahirkan di Sumedang pada tangga 16 Juni 1938 itu menyelesaikan pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Bandung. Perhatiannya terhadap sastra dan teater telah tumbuh sebelum ia memasuki perguruan tinggi. Latar belakang itulah yang kemudian mendorongnya mengambil prakarsa untuk mendirikan Jurusan Teater di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung. Di samping menjadi pengajar tetap di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, .Saini K.M. juga melakukan kegiatan di bidang kesenian, khususnya di bidang sastra dan teater. Di bidang sastra ia aktif menulis esai dan puisi. Tiga buah buku puisinya yang telah diterbitkan adalah Nyanyian Tanah Air (Mimbar Demokrasi Press, 1969), Rumah Cermin (Sargani dan Co., 1979), dan Sepuluh Orang Utusan (PT Granesia, 1989). Kumpulan esai sastranya yang diterbitkan adalah Protes Sosial dalam Sastra (Angkasa, 1983).

              Saini KM memulai pertunjukan musikalisasi puisi pada forum pertemuan kecil. “Pertemuan Kecil” merupakan rubrik di Pikiran Rakyat yang diasuh oleh Saini K.M. memuat karya-karya penyair disertai ulasan singkat. Saini K.M. diakui sebagai pengasuh para penyair muda bagaimana menulis puisi yang baik dan menjadi penyair yang benar. Dari rubrik inilah dikenal karya-karya Juniarso Ridwan, Beni Setia, Yessi Anwar, Sutan Iwan Soekri Munaf, Diro Aritonang, Soni Farid Maulana, Nirwan Dewanto, Agus R. Sarjono, Cecep Syamsul Hari, dan banyak lagi yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, tidak terkecuali Acep Zamzam Noor dan Ahda Imran. Sebagaimana diakui oleh Ahda Imran, Saini K.M. tidak banyak memberikan ulasan yang bersifat teknis, tetapi lebih menekankan pada masalah sikap mental. Dengan demikian, “Pertemuan Kecil” menjadi bidan yang membantu lahirnya penulis-penulis muda yang terbukti kemudian banyak menjadi penulis-penulis mumpuni.
Bisa jadi, “Pertemuan Kecil” adalah satu-satunya sarana interaksi antar penulis puisi, Pada saat itu, yang dirasakan oleh Ahda, agak sulit untuk berinteraksi dengan sesama penulis atau penyair karena masih langkanya komunitas-komunitas berkesenian dan acara-acara bedah buku. Bahkan Ahda baru mengetahui sosok Saini K.M. pada acara peluncuran buku puisi Sepuluh Orang Utusan, padahal sebelumnya pernah bertemu di toko buku. Hal ini dirasakan juga oleh Acep pada awal-awal kepenyairannya. Dia merasa seorang diri, tidak punya teman.




Taufik Hidayat

PROFILE TOKOH

         kini, seni musikalisasi terus berkembang hingga kini terdapat banyak sekali generasi-generasi muda yang mengapresiasikan bakat mereka di bidang musikalisasi puisi ini. Dari sekian banyak sastrawan muda yang menyumbangkan karya puisinya, kami tertarik pada salah satu seniman yang bernama Taufik Hidayat.

         Taufik Hidayat adalah seniman dalam bidang puisi atau penyair. Beliau lahir di Bandung pada tahun 23 Maret 1975. ia merupakan anak ke 1 dari 4 bersaudara, beliau tumbuh besar dalam latar belakang keluarga yang sangat sederhana, disamping itu beliau terlahir hidup dalam kekurangan, dari kecil, ia merupakan penyandang penyakit Cerebral Palsy (CP) yang lebih dikenal dengan lumpuh otak sehingga ia selalu bergerak dan memiliki kesulitan dalam berkomunikasi secara lisan. Cerebral Palsy adalah adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir. Penyebab lumpuh otak sampai saat ini belum dapat dipastikan, banyak orang beranggapan bahwa CP disebabkan oleh karena:
1. Bayi lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang dengan sempurna.
2. Bayi lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen saat dalam kandungan (bahasa Inggris: hypoxia)
3. Adanya cacat tulang belakang dan pendarahan di otak. (wikipedia)

             karena bentuk fisik dan gerak-geriknya, sosok yang lebih dikenal dengan nama Opic itu lebih dikenal dengan sosok difabel, difabel secara harfiah adalah singkatan dari different ability yang bermaksud seseorang dengan kebutuhan lebih, artinya ia memiliki kebiasaan yang tidak dilakukan oleh orang lain.

           Namun yang membuatnya begitu istimewa adalah semangatnya yang begitu kuat padahal ia hidup dengan keterbatasannya yang begitu membuat orang empati padanya. ia mampu menaklukkan rasa menjadi kata, sehingga ia berbicara dengan puisinya, ia melakukannya begitu lugas, tidak rumit dan tidak jauh dari dirinya dan lingkungannya.

            karyanya Opic yang dibukukan memang baru ada satu buah yaitu buku yang berjudul ”Isi Otakku” yang baru saja diterbitkan pada tahun 2010 lalu. Buku ini berisi kumpulan puisi karya Taufik Hidayat.




buku opik yang pertama



             Seperti layaknya para seniman atau sastrawan yang lain tentu saja karyanya akan dibukukan, dan itu pun yang dilakukan oleh seorang Taufik Hidayat. Sepertinya memang tidak ada yang begitu unik dan istimewa dengan karya seniman atau sastrawan lainnya.


            Puisi-puisi Opick menceritakan tentang kegundahan hatinya, kegelisahan terhadap lingkungannya dan kesendirian yang ia rasakan. Kami sangat terkesan karena orang berkebutuhan khusus seperti Opick masih mampu berkarya dengan indah dan mencoba menuangkan kepedihannya menjadi suatu keindahan. Contoh adalah salah satu karyanya yang berjudul ”Tak Tentu”.

Tak Tentu
Oleh: Opick

Hidup dalam dunia kesendirian
Bagaikan angin tanpa arah yang tentu

Hidup dalam dunia kesendirian
Bagaikan daun kering yang jatuh dari pohon
Lalu terhempas oleh angin

Hidup dalam dunia kesendirian
Bagaikan perahu tanpa dayung dan layar
Lalu terhempas oleh angin

Terapung di laut lepas dan tak tentu arah
Terapung di laut lepas dan tak tentu arah ohh

             Opick selalu ingin karyanya dimusikalisasi oleh para rekan-rekannya yang sesama difabel ataupun yang normal seperti lainnya. Opick ingin puisinya di interpretasikan lebih indah lagi dengan alunan musik dan ia juga ingin melihat antusiasme para pembacanya dengan cara membawakan puisinya secara musikalisasi dengan versi yang berbeda-beda.





kang Adew
             Kini, terdapat beberapa penikmat puisi opik,seperti Kang Adew,Teh Cicih,maupun anggota anggota perkumpulan sastra di museum KAA(Konfrensi Asia Afrika).Kang Adew merupakan salah satu anggota aktif dari perkumpulan sastra di museum sekaligus seorang pegawai yang sangat mengagumi karya puisi Opick.Beliau mengatakan bahwa karya puisi Opick sangatlah bagus untuk ukuran seorang penderita syndrom Difabel. Dalam karya puisi Opick,Kang Adew juga menjelaskan bahwa puisi yang ditulis Opick sebagian besar merupakan ungkapan kesedihan dari Opick tentang apa yang dialaminya seperti tentang kesedihan, kesepian, patah hati, tentang penyakitnya yang membuat orang menjauh darinya dan menganggap dirinya adalah orang yang tidak waras.Meski begitu banyak pula yang mendukung Opick hingga bisa bertahan dan bersemangat dalam menjalani kehidupannnya sampai sekarang.Sikapnya itu pula yang bagi Teh Cicih,seorang pegawai sekaligus salah satu anggota sastra di museum sangat kagum kepadanya.Tidak hanya puisi,namun Opick dianggapnya sangat mampu bersosialisi kepada semua orang baik kepada orang yang sama sama menderita Difable maupun kepada orang orang normal seperti kita.Opik selain berpuisi juga mempunyai keahlian lainnya yaitu seni teater drama.Sikapnya dalam teater itulah yang membuat orang bisa tertawa sekaligus kagum. kang Adew mengatakan, ”jadi siapa yang sebenarnya cacat dan difabel? kita atau opik?”

        Mungkin bagi sebagian orang normal layaknya kita,karya puisi adalah hal yang bisa dilakukan jika adanya kemampuan dan kemauan dalam mengekspresikan hati dan perasaan.Tetapi karena kekurangan dan penyakit yang dideritanya lah yang membuat karya beliau dianggap hebat dan mungkin sangat berkelas bagi sebagian masyarakat.Meskipun banyak yang sangat mengaggumi dan memandang positif hasil karyanya,terdapat pandangan negatif terhadap hasil karyanya.Bagi sebagian dari kelompok kami,hasil karya opik sangatlah kurang bagus.Alasan karya beliau dianggap kurang bagus dikarenakan puisi beliau tidak menggunakan kata kata kiasan yang menggambarkan perasaan atau suasana.Kata kata yang dihasilkan pun hanya kata kata puisi kelas menengah serta dya tak mampu melukiskan kata kata yang bisa mengartikan lebih dari satu penggambaran suasana.Jadi apa yang ada dipikirkan langsung dituliskan tanpa mengiaskan terlebih dahulu.Meski begitu kami sangat mengagumi semangat beliau yang tidak patah semangat dalam menghasilkan karya sehingga karya beliau tetap diakui.

Kajian pustaka

- Hidayat, Taufiq. 2010. Isi 0takku, Kumpulan Puisi Opik. bandung : ultimus.
- Barber, Karin.2007. Anthropology of Texts, Persons and Publics. New York : Cambridge University Press.
- Melalatoa, M.Junus. 2006. Puisi Etnogeari :Luka Sebuah Negeri,Jakarta: buku obor
- http://www.kulinet.com/baca/musikalisasi-puisi/533/ tgl 24-05-11, jam 20.44
- tgl 24-05-11, judul musikalisasi puisi, http://www.anneahira.com/puisi-adalah.htm
- tgl 24-05-11 , judul, puisihttp://my.opera.com/indopoem/blog/2009/08/03/puisi
- tgl 24-05-11 judul, music, http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
- tgl24-05-11 judul, menjadi penyair amor : http://aktororchestra.blogspot.com/2010/06/menjadi-penyair-amor.html




saat wawancara



cru peneliti : R Panji Gunawan, Handri Wijaya, Rizkyana Restu Utami (mahasiswa Antpopologi unpad), M Habib al-Fahri / penulis.(mahasiswaAntropologi univ Andalas)



penulis dan Taufik Hidayat (opik)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar