Arti CINTA dan PERNIKAHAN menurut PLATO

Bookmark and Share



Yap dia adalah PLATO, seorang filsuf dari Yunani, dia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles.
Ternyata selain ahli filsafat, Plato juga mungkin pernah bekerja di KUA Yunani sebagai konsultan pernikahan.
Ini adalah sebuah kisah ketika beliau ngasih renungan kpd seorang muridnya ttg hakekat pernikahan:

Suatu hari Plato didatangi oleh muridnya.

Murid : "Guru, terus terang saya bingung dengan apa yang disebut sebagai CINTA dan PERNIKAHAN. Bisakah guru memberitahu saya seperti apakah cinta dan pernikahan itu

Setelah sempat berpikir sejenak Plato berkata pada muridnya : "Sebelum saya menjawab saya ingin meminta kamu melakukan sesuatu terlebih dahulu. Pergilah ke padang rumput di sebelah utara. Di musim semi seperti ini biasanya padang itu akan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang indah. Carilah bunga yang menurutmu paling indah dan petiklah satu untuk kamu bawa kemari. Saat kamu menemukan bunga terindah itu, kamu akan menemukan cinta. Tapi ingat!!! Kamu hanya boleh berjalan maju sekali dan tidak boleh mundur lagi."

Berangkatlah sang murid itu ke padang rumput di sebelah utara.

dan 2 jam kemudian ia kembali pada Plato dengan tangan kosong.

Plato : "Mengapa kamu tidak membawa bunga yang kuminta? Apakah di sana tidak ada bunga yang tumbuh?"

Murid itu menjawab dengan wajah suram : "Di sana ada banyak bunga yang indah, Guru. Masalahnya... setiap saya ingin memetik sebuah bunga, saya berpikir bahwa jangan-jangan di depan sana akan ada bunga yang jauh lebih indah. Karena saya terus berpikir demikian, akhirnya saya sampai di ujung padang dan tidak ada bunga lagi di sana."

Plato mengangguk dan berkata : "Ya, ITULAH CINTA... sekarang saya mohon kamu lakukan satu lagi permintaan saya. Pergilah ke hutan di sebelah selatan, dan tebanglah sebuah pohon yang menurutmu paling sehat dan kualitas kayunya paling bagus."

Pergilahlah sang murid itu ke hutan di sebelah selatan.

1 jam kemudian pria itu kembali kepada Plato sambil membawa sebatang pohon.

Plato tersenyum (tanpa menyeringai) dan bertanya : "Apakah kamu sudah menemukan pohon terbaik?"

Murid itu menjawab : "Kali ini saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Saya berjalan dan melihat sebuah pohon yang saya rasa sangat baik. Karenanya segera saya tebang dan saya tidak lagi melihat-lihat pohon lain (bukan lihat kebunku lhoo yaa). Saya yakin bahwa pilihan saya tepat dan segera membawanya ke sini."

Plato mengangguk-angguk (kali ini tersenyum lebar). Sesaat kemudian, ia berkata pada muridnya : "ITULAH PERNIKAHAN....CINTA adalah ketika kamu dapat menahan keinginanmu akan kesempurnaan. Waktu tidak bisa berjalan mundur dan hanya cinta yang memungkinkan kamu menerima apa adanya. Lalu, PERNIKAHAN adalah kelanjutan dari CINTA itu sendiri, yaitu proses untuk mendapatkan kesempatan kedua. Ketika kamu terlalu menginginkan kesempurnaan dalam pernikahan, maka justru kamu tidak akan mendapatkan apa-apa."

Ngerti ngga apa maksud cerita diatas?
Yaa intinya adalah gaada yang sempurna didunia ini, jadi kalo ada yang bisa menerima kalian apa adanya, kenapa harus cari yang banyak maunya?
Karna kesempatan tidak datang dua kali, dan penyesalan selalu datang belakangan :)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar