Pengertian budaya politik

Bookmark and Share
Budaya politik merupakan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa atau negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan. Beberapa pendapat tentang pengertian budaya politik:
-    Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah
-    Almond dan Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu
-    Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

Tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
1.    Budaya politik Parokial, dimana individu-individu dalam masyarakat kurang mengadakan aktivitas politik, bahkan tidak menyadari terhadap sistem politik nasional
2.    Budaya politik Subyek, dimana individu-individu telah berorientasi terhadap sistem politik, secara pasif ia patuh pada pejabat pemerintah dan undang-undang, tetapi tidak berpartisipasi dalam pembentukan input sistem politik nasional dan melibatkan diri dalam politik
3.    Budaya politik Partisipan, dimana individu-individu berorientasi pada struktur dan proses pembentukan input dari sistem politik nasional, mereka terlibat dalam artikulasi, tuntutan dan pembentukan keputusan.

Peran serta budaya politik partisipan
Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan-keputusan oleh pemerintah. partisipasi bisa bersifat individu atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan. Legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.

Bentuk partisipasi politik ada dua macam yakni konvensional dan non konvensional.
1.    Partisipasi politik yang konvensional
-    pemberian suara dalam pemilihan umum
-    diskusi politik
-    kegiatan kampanye
-    membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
-    komunikasi individual dengan pejabat politik atau administratif.

2.    Partisipasi politik yang non konvensional
-    pengajuan petisi
-    berdemonstrasi
-    konfrontasi
-    mogok
-    tindakan kekerasan politik terhadap harta benda, perusakan, pemboman, pembakaran
-    tindak kekerasan politik terhadap manusia, penculikan, pembunuhan, perang gerilya atau revolusi.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar