Perlawanan Kerajaan Banten

Bookmark and Share
1.    Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa
Pertentangan antara banten dengan VOC diawali ketika VOC merebut Jayakarta pada tahun 1619. Perlawanan Banten meningkat setelah Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta pada tahun 1651. Antara Sultan Ageng dengan VOC seringkali terjadi perang terbuka.
Akhirnya dengan susah payah VOC berhasil menundukkan Banten setelah terlebih dahulu mempengaruhi putera mahkota Sultan Haji agar melawan ayahnya. Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditawan dan tahta Banten diduduki oleh Sultan Haji. Sejak kekalahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten diharuskan mengikuti persyaratan yang diajukan oleh VOC, antara lain:
a.    VOC memegang kendali penuh atas perdagangan Banten.
b.    VOC berhak ikut campur tangan penuh dalam pemerintahan, sehingga penguasa banten praktis menjadi boneka VOC.
c.    Hak kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan.
d.    Biaya perang harus ditanggung oleh Banten.

2.    Perlawanan Kyai Tapa
Pada tahun 1570 perlawanan rakyat Banten terhadap VOC dipimpin oleh Kyai Tapa dan Ratu Bagus Buang. Perlawanan dilakukan dengan tujuan mengusir VOC dari Banten. Untuk mengatasi perlawanan rakyat Banten, VOC mengangkat Pangeran Adi Santika menjadi Sultan sehingga perjuangan rakyat banten menjadi lemah dan dapat dipatahkan (1752), Kyai Tapa dan Ratu Bagus Buang mengembara ke Bogor, Priangan, dan Banyumas sampai akhirnya tidak diketahui nasibnya.

3.    Perlawanan Syech Yusuf
Perlawanan ini muncul semasa pemerintahan Sultan Haji. Perlawanan Syech Yusuf dibantu oleh seorang pelaut dari Sumatera Barat bernama Ibnu Iskandar dan mendapat dukungan dari prajurit Mataram, orang-orang Bugis, Jawa, dan Melayu. Perlawanan berakhir setelah pusat pertahanan Syech Yusuf di Tonggilis dapat direbut oleh VOC.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar